JALAN SEHAT KESETARAAN DAN KESEJAHTERAAN BERSAMA 2000 GURU PAUD KABUPATEN PAMEKASAN
Dalam upaya melanjutkan perjuangan dan memperkuat dukungan terhadap perubahan UU no. 14 tahun 2005 tenang Guru dan Dosen, maka Guru PAUD Nonformal Kabupaten Pamekasan yang tergabung dalam organisasi Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (Himpaudi) telah menyelenggarakan Jalan sehat kesetaraan dan kesejahteraan (JSK2) pada hari Minggu tanggal 24 Maret 2019 di Pendopo Bupati Pamekasan. Kegiatan ini merupakan rangkaian aksi lanjutan dari aksi-aksi sebelumya, dintaranya yaitu kegiatan Shalat hajat, istighatsah dan doa bersama di masjid agung asy-syuhada’.
JSK2 ini mengambil tema "Dengan kesetaraan hak dalam profesi guru PAUD Non Formal, dan penghasilan yang layak, kita wujudkan generasi cerdas, berkarakter dan berbudaya prestasi di kab. Pamekasan " . Kegiatan Jalan sehat kesetaraan dan kesejahteraan (JSK2) ini dihadiri dan diikuti oleh beberapa pejabat tinggi di lingkungan pemerintah Kabupaten Pamekasan yaitu diantaranya Bapak Wakil Bupati Kab. Pamekasan Raja'e beserta istri dan dilepas secara langsung oleh Bunda PAUD yakni Istri dari Bupati Pamekasan, Bunda Nayla Baddrut Tamam., Kepala Dinas Pendidikan, Kasi PAUD Dinas Pendidikan, serta pejabat tinggi lainnya.
Kegiatan JSK2 ini yang mengambil rute dengan start Lapangan Pendopo Ronggo Sukowati, ketimur menuju Jl. Kabupaten ke utara menuju Jl. Pintu Gerbang kebarat menuju Jl. Dirgahayu ke selatan menuju Jl. Bahagia Ketimur kembali ke Jl. Kabupaten dan kemudian masuk kembali ke lapangan pendopo sebagai tempat Finish. Pada kegiatan tersebut dihadiri sekitar kurang lebih 2000 guru PAUD dari 13 kecamatan se- Kabupaten Pamekasan, Minggu (24/03/19).
Dalam kesempatan tersebut para guru itu berharap mendapatkan perhatian dari pemerintah untuk kesejahteraan guru PAUD. Sebab, selama ini guru PAUD berstatus nonformal, pendapatannya sangat kecil dan terjadi ketidak setaraan dalam mendapatkan hak dan tunjangan sebagaimana Guru PAUD Formal.
Selama ini mereka masih beda nasib dengan guru yang mengajar di lembaga pendidikan formal, yang mendapat perhatian dari pemerintah, di antaranya dapat tunjangan sertifikasi guru. Sedangkan guru PAUD nonformal masih belum.
“JSK2 kali ini kita berkumpul berdo'a bersama, semoga diberikan kesabaran dan ketabahan agar Himpaudi lebih diperhatikan oleh pemerintah,” harap Heriyanto, Ketua Himpaudi Kabupaten Pamekasan.
“Sehingga kami berjuang se-Indonesia agar bagaimana yang namanya guru itu tidak ada pemilahan antara nonformal dan formal sehingga semuanya bernama guru PAUD,” pungkasnya.
Sedangkan Bunda PAUD sekaligus penasehat Himpaudi Pamekasan, Hj Nayla Badrut Tamam sangat antusias untuk mendukung langkah Himpaudi. “Semoga kesetaraan guru PAUD yang sedang diperjuangkan Himpaudi diterima oleh Pemerintah. Setelah ini, mari berdoa bersama semoga perjuangan guru PAUD di cepat dikabulkan oleh Allah SWT,” harap Bunda Nayla Baddrut Tamam.
Sementara Bapak Wabub Pamekasan dalam sambutannya sangat mengapresiasi kegiatan ini, beliau juga tidak membayangkan bahwa Guru PAUD Nonformal sangat banyak dan aktif padahal dalam kondisi kesejahteraan yang dibawah standar kelayakan, dan beliau juga berjanji akan menindaklanjuti dan akan memberikan insentif pada Guru PAUD Nonformal
Kegiatan ini juga mendapatkan apresiasi yang luar biasa dari Ketua PW HIMPAUDI Jawa Timur (Bapak Mahmud), beliau mengajak guru PAUD tetap semangat dalam mengajar dan mendidik serta mengabdi dalam mencerdaskan anak-anak bangsa.
“saya juga berharap dan meminta dukungan doa untuk tindak lanjut siding ke-7 di MK pada tanggal 03 April mendatang” imbuhnya
Selain itu Bapak Mahmud juga menanggapi tentang visi dan misi Bupati Pamekasan, yang ingin menjadikan pendidikan sebagai program prioritas dan juga akan mewujudkan pemerataan kesejahteraan masyarakat Pamekasan. Beliau juga sangat mengapresiasi karena sudah ada THR Guru PAUD di Pamekasan dan meminta pihak pemeritah untuk meningkatkan tunjangannya sampai 1 juta atau bahkan 3 juta.
Dalam aksi komitmen dukungan kesetaraan dan kesejahteraan Guru PAUD nonformal ini Guru PAUD Se-Kabupaten Pamekasan dan juga sejumlah pejabat ikut memberikan dukungan terhadap petisi ini. Dalam hal ini Bunda PAUD Pamekasan Naila Badrut Tamam ikut menandatangani petisi ini, Wakil Bupati beserta istri yakni Yuni Lailatul Fitriyah turut membubuhkan tandatangan. Begitu juga dengan Kepala Dinas Pendidikan serta KASI PAUD Dinas Pendidikan Kab. Pamekasan juga memberikan dukungan dalam petisi tersebut.
Dengan adanya aksi-aksi seperti ini harapan terbesar dari Guru PAUD Nonformal adalah adanya pengakuan dari pemerintah, juga diharapkan adanya perbaikan kesejahteraan misalnya bisa menerima sertifikasi, penghargaan, dan perlindungan dari pemerintah.
Selain aksi-aksi tersebut dalam kegiatan JSK2 juga digelar beberapa stand sebagai tempat pemajangan dan penjualan hasil karya Guru PAUD se-Kabupaten Pamekasan. Ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan Guru PAUD dengan cara memasarkan hasil karya yang telah diciptakan, sehingga dapat dihargai dan bernilai ekonomi.
Post a Comment